Polychlorinated Biphenyls (PCBs) adalah bahan berbahaya dan beracun yang merupakan senyawa aromatik hidrokarbon yang tergolong organoklorin dan bersifat persisten. Merujuk Peraturan Menteri LHK No. P29/2020 tentang Pengelolaan PCBs, salah satu cara mengidentifikasi PCBs dalam minyak dielektrik dapat dilakukan dengan Uji Cepat. Uji Cepat PCBs adalah metode untuk mendapatkan informasi konsentrasi kontaminasi PCBs secara cepat dengan menggunakan alat yang portabel (Pasal 1 Ayat 17). Uji cepat PCBs merupakan sejenis screening test untuk mendapatkan informasi konsentrasi total senyawa klorida pada minyak dielektrik.

Metode yang digunakan pada Uji Cepat PCBs ini adalah potensiometri. Potensiometri merupakan suatu teknik analisa kimia dengan cara mengukur potensial listrik ion-ion dari senyawa target yang diuji. Dalam pengukuran konsentrasi PCBs ini, maka ion yang diukur adalah ion Klorin (Cl-). Alat dengan metode potensiometri yang digunakan untuk Uji Cepat senyawa PCBs ini adalah Dexsil L2000DXT. Dimana prinsip kerja Dexsil L2000DXT adalah mengukur total kandungan Klorin organik dari suatu sampel dan mengkonversinya menjadi nilai yang setara (equivalent) dengan konsentrasi senyawa target (PCBs).

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan pengukuran konsentrasi senyawa PCBs dalam minyak dielektrik menggunakan metode ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Untuk harga pengujiannya, uji cepat juga relatif lebih murah dibandingkan uji laboratorium. Namun, uji cepat ini hanya menunjukkan total konsentrasi senyawa Klorin. Untuk mengetahui total konsentrasi spesifik senyawa PCBs yang lebih akurat, harus dilakukan identifikasi menggunakan Uji Laboratorium dengan alat GC-ECD.

Berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P29/2020 tentang Pengelolaan PCBs, jika hasil uji cepat menunjukkan nilai konsentrasi PCBs lebih dari 50 ppm, maka sebaiknya sampel dianalisis menggunakan uji laboratorium untuk dapat mengetahui konsentrasi PCBs yang lebih akurat.